Hati-hati: Jatah Makan Setan

Rasulullah s.a.w. memerintahkan kepada kita apabila kita hendak makan, terlebih dahulu untuk mengucapkan “Bismillaah” (dengan nama Allah). Dan kita diperintah pula untuk makan dengan tangan kanan. Bila kita sedang makan bersama-sama yang lain, beliau pun mengajarkan adab, sopan santun, yakni dengan makan dari yang ada di dekat kita. Hal ini sebagai mana yang beliau sabdakan:

Dari 'Amr bin Abu Salamah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah dari makanan yang ada di dekatmu." (Muttafaq 'alaih)

 Sebagai  manusia yang tak lepas dari sifat lupa, mungkin pernah atau suatu saat kita akan mengalaminya –dan tiadalah yang melupakan kita kecuali syetan—yaitu lupa membaca basmalah ketika akan makan. Apabila hal ini terjadi pada kita, maka kita diajarkan berdo’a dengan do’a:

بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

(Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu). 

Do’a ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Apabila seseorang dari engkau semua makan, maka hendaklah menyebutkan nama Allah Ta'ala - yakni mengucapkan Bismillah. Jikalau ia terlupa menyebutkan nama Allah Ta'ala pada permulaan makannya itu, maka hendaklah mengucapkan: "Bismillahi awwalahu wa akhirahu," Artinya: Dengan nama Allah pada permulaan makan dan pada penghabisannya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini Hasan Shahih).

 Abu Dawud dan An-Nasai meriwayatkan kisah tentang seorang laki-laki yang makan tapi lupa membaca Bismillah. Suatu ketika Rasulullah s.a.w. duduk di suatu tempat yang di situ ada seorang lelaki yang sedang makan. Rupanya laki-laki tersebut ketika akan makan lupa mengucapkan Bismillah, padahal makanannya tinggal satu suapan saja. Ketika ia mengangkat tangannya ke mulutnya untuk menghabiskan sisa makanan yang tinngal sesuap tersebet, tiba-tiba ia mengucapkan: Bismillahi awwalahu wa akhirahu." Melihat peristiwa ini Nabi s.a.w. tertawa kemudian bersabda:

"Tidak henti-hentinya syaitan tadi makan bersama orang itu. Tetapi setelah ia ingat untuk mengucapkan nama Allah - yakni setelah membaca Bismillahi awwalahu wa akhirahu, maka syaitan tadi memuntahkan seluruh makanan yang telah ada dalam perutnya. (HR. Abu Dawud dan nasa'i)

Sesungguhnya syaitan itu akan dapat memperoleh halalnya makanan bila ketika makan tidak disebutkan nama Allah Ta'ala atasnya - yakni tidak dibacakan Bismillah lebih dulu. Apabila kita masuk rumah, lalu berdzikir kepada Allah di waktu masuk dengan mengucapkan salam dan ketika makan membaca basmalah, maka syaitan berkata kepada kawan-kawannya: "Engkau semua tidak dapat memperoleh jatah tempat bermalam serta makanan”. Tetapi jika kita masuk rumah tapi tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala ketika masuk, maka syaitan berkata: "Engkau semua mendapat jatah tempat bermalam." Selanjutnya jika tidak pula berdzikir kepada Allah Ta'ala ketika makan, maka syaitan tadi berkata: "Engkau semua mendapat jatah tempat bermalam serta makanan. Demikianlah seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. 

 Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas limpahan rizki yang diberikan kepada kita, jangan lupa untuk berdo’a setelah makan dengan mengucapkan:

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ [مَكْفِيٍّ وَلاَ] مُوَدَّعٍ، وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

(Alhamdu lillaahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda’in, wa laa mustaghnan ‘anhu robbanaa)

Artinya: "Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, makanan yang suci serta diberkahi, tidak diremehkan serta tidak pula dianggap kurang berguna, ya Tuhan kita."

 Atau dengan do’a lainnya yang ma’tsur dari Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Wallahu a’lam bish-shawab. (mf)

 ------------------------------------

Referensi:

1.      Riyadh As-Shalihin

2.      Hisn al-Muslim
3.   www.ahlalhdeeth.com