Maaf,
kata yang mudah diucapkan tapi kadang supeeeerrr berat diaplikasikan terutama
oleh pihak yang merasa tersakiti. Yang memukul misalnya, tentu akan merasa
mudah mengucapkannya dari pada yang terpukul atau dipukul. Walapun kadang ada
pihak subyeklah (pemukul) yang justru merasa berat karena kuatnya gengsi yang
merasuki jiwanya. Hati-hati kalau anda seperti ini. Perlu segera diobati. Biar
tidak kronis!
Sebagai
obyek, orang yang dipukul, yang disakiti, yang dianiaya (dizalimi) wajarlah
kalau merasa berat untuk memberi maaf. Akan tetapi kalau si penderita ini dapat
menahan marahnya terus rela, ikhlas memberi maaf, maka pahalanya tidak
tanggung-tanggung. Reward atau penghargaan Allah Azza wa Jalla adalah “piagam”
dan “piala” yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah didengar
telinga, bahkan tidak pernah terlintas di pikiran seperti apa bentuknya yang
mirip di dunia ini. Ya!, “Piagam Maghfirah dan Piala Jannah”. Ampunan Allah Ta’ala
dan SurgaNya! MasyaaAllah!
Allah
‘Azza wa Jalla menjadikan sifat orang yang bisa menahan marah dan suka
memaafkan orang lain sebagai ciri-ciri orang yang bertakwa. Dalam al-Quran
al-Karim disebutkan:
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imran 3: 133-134)
Faqod
faazal muttaquun. "Maka sungguh benar-benar beruntunglah orang-orang yaNg
bertakwa". Fastabiqul khoiroot. "Berlomba-lombalah dalam kebaikan"!
Akhirnya,
selamat mengikuti lomba menahan marah dan lomba memaafkan! Semoga finis di garis
ampunan Allah dan surgaNya! Aamiin! (mf-)
0 comments:
Post a Comment